Ada 25000+ anak yatim piatu di Gaza
“Kami rindu orang tua. Sakit rasanya berpisah dengan ibu bapak” -Anak yatim Gaza
Di samping tingginya jumlah anak-anak gugur, banyak anak-anak Palestina lain yang selamat dalam serangan.
Namun, banyak di antara mereka yang kondisi tubuhnya terluka berat, dan hatinya hancur karena tidak ada lagi keluarga besar yang bisa merawat mereka. Kepedihan yang dirasakan anak-anak yatim piatu Gaza sungguh tak terbayangkan.
Mereka menanggung trauma yang panjang, karena sengaja dijadikan yatim piatu oleh tentara genosida. Tidak ada lagi senyum manis pada wajah mereka, namun bagaimanapun mereka tetap melanjutkan hidup walaupun tidak bahagia.
Rakyat Gaza menjawabnya dengan barisan rapat berjamaah di antara puing-puing bekas masjid mereka.
Mereka juga menjawabnya dengan iftar sederhana bersama keluarga yang tersisa, di tengah sisa-sisa rumah mereka.
Juga menjawabnya dengan senyuman lebar dan hangat tiap kali menyambut kedatangan bantuan dari kita, saudara mereka di Indonesia.
Di tengah kebahagiaan Lebaran yang kian mendekat, jangan lupa sertakan Palestina ke dalamnya.
“Maka berikanlah minyak untuk penerangnya. Barang siapa yang memberikannya maka seolah ia telah mendatanginya.“
(HR. Ahmad)
Sesuai sabda Nabi Muhammad SAW :”Maimunah bertanya kepada Rasulullah SAW:”Ya Nabyallah, berilah kami fatwa tentang Baitul Maqdis”.
Maka Rasulullah menjawab:
“Bumi tempat bertebaran dan tempat berkumpul. Datangilah ia, maka shalatlah di dalamnya, karena sesungguhnya shalat di dalamnya seperti 1000 dari shalat di tempat lain.” Maimunah berkata lagi, bagaimana jika aku tidak bisa.
Setiap sumbangan kita adalah doa yang hidup, membentuk jalinan kasih sayang yang akan terus mengalir ke setiap sudut Palestina. Kita dapat memberikan mereka kekuatan untuk terus berjuang dan menunjukkan bahwa mereka tidak sendirian.
Sahabat harapan, jadikan Ramadhan tahun ini menjadi momentum solidaritas dan kepedulian sebagai titik awal untuk menciptakan ikatan kebersamaan yang akan terus berkembang hingga masa-masa yang lebih cerah.